Friday, 28 December 2012

KEPENTINGAN KOMUNIKASI DARI SEGI KERJAYA


Kemahiran berkomunikasi amat penting dalam kerjaya

PENULIS melayari beberapa isu bahasa dalam pendidikan yang semakin hangat diperkatakan sejak akhir-akhir ini.
Syabas, banyak pihak telah sedar akan kekuatan dan peranan bahasa dalam menjadikan seorang insan itu cemerlang, gemilang dan terbilang.
Menurut The Star Online bertarikh 14 September 2011: The target to make English a compulsory pass at the Sijil Pelajaran Malaysia (SPM) level is "not very far away", Tan Sri Muhyiddin Yassin said.
Langkah ini baik dan disokong. Semoga pelajar dwibahasa lebih cemerlang dalam menimba ilmu dan berjaya dalam kerjaya mereka kelak.
Dengan adanya langkah sebegini, diharapkan berkurangnya masalah pelajar yang sangat lemah dalam subjek bahasa, terutamanya bahasa Inggeris.
Malah yang semakin menakutkan kita, pelajar juga lemah dalam subjek Bahasa Malaysia. Apalah ertinya mendapat A1 dalam subjek sains, ekonomi, matematik tetapi gagal mendapat sijil penuh semata-mata kerana tidak lulus subjek bahasa? Dalam menjalani hidup kita ini biarlah seimbang.
Justeru, penulis bersependapat dengan Prof. Dr. Teo Kok Seong dari UKM tentang isu dwibahasa ini:
''Persoalan ketiadaan kecekapan berbahasa Inggeris, pengetahuan dan penguasaan rendah terhadap bahasa Melayu, termasuk kegagalan memahami sejarah tanah air oleh kebanyakan pelajar antara tanda dan gejala kemerosotan sistem pendidikan kita.''
Kelemahan itu boleh melemahkan semangat pelajar yang akan menduduki peperiksaan besar, atau graduan yang bakal menggondol ijazah dan berkemungkinan menjadi virus yang menjangkiti calon temuduga pula.
Sejak dahulu lagi kita digembar-gemburkan dengan kegagalan calon temuduga mendapatkan pekerjaan hanya disebabkan komunikasi yang lemah dan penguasaan bahasa Inggeris juga lemah.
Di sepanjang pengetahuan, pengalaman dan pergaulan penulis dengan konsultan dan tenaga kerja Sumber Manusia bagi syarikat-syarikat ekspatriat, rata-rata calon temuduga telah gagal menerusi 'first impression'. Antaranya, apabila calon-calon berada dalam situasi seperti ini:
n Bila sahaja mereka melangkah masuk ke bilik untuk ditemuduga, mereka kadang-kala terlupa memberi salam atau ucapan selamat. Mungkin mereka terlalu gentar sehingga terlupa atau sememangnya terlalu moden dalam kehidupan sehingga terlupa akan adab pertemuan?
n Kegagalan memperkenalkan diri sendiri dalam bahasa Inggeris. (Jika temuduga di syarikat swasta, biasanya dijalankan dalam bahasa Inggeris. Serendah-rendah jawatan pemandu juga dalam bahasa Inggeris, terutama bagi syarikat yang diterajui oleh pihak ekspatriat.)
Disebabkan itu, penulis ingin sekali mengingatkan dan berharap calon-calon temuduga sentiasa peka dengan keperluan temuduga, deskripsi pekerjaan yang berkenaan dan juga pastikan diri sentiasa bersedia agar anda dilihat sebagai insan berpendidikan serta bertanggungjawab.
Pertama sekali kita haruslah bertanggungjawab ke atas diri sendiri. Sifat itu akan mencerminkan kemampuan kita menerima komitmen daripada pihak majikan. Itulah 'first impression' yang dimaksudkan tadi.
Oleh sebab itu juga, mengapa wujudnya soalan mendeskripsi diri sering diajukan pada calon ketika temuduga iaitu.
Malangnya, dalam sesetengah kes, soalan semudah ini pun boleh buat calon kelu seribu bahasa ya? Mengapa?
Ternyata mereka telah gagal memancing panel penemuduga yang boleh jadi terdiri daripada konsultan yang mewakili majikan tersebut atau diri majikan itu sendiri. Jika kita sentiasa bersedia, sudah pasti kita akan sentiasa tampil dengan penuh keyakinan walau dalam apa situasi sekalipun.
Kebiasaannya, soalan umum yang ditanyakan dalam temuduga merupakan soalan tentang kelayakan akademik, pengalaman dan sesetengahnya menanyakan soalan tentang kemahiran penyelesaian masalah.
Oleh sebab itu, tiada senjata lain yang hendak digunakan melainkan kemahiran berbahasa dan berkomunikasi agar calon dapat menerangkan dengan jelas, yakin dan bersemangat agar pihak penilai terpancing untuk menerima calon tanpa ragu-ragu sekiranya sesuai dengan kriteria dan keperluan mereka.


Artikel Penuh: http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2011&dt=1014&pub=Utusan_Malaysia&sec=Forum&pg=fo_02.htm#ixzz2GMHOaSuS
© Utusan Melayu (M) Bhd 

MODEL KOMUNIKASI


Model-Model Komunikasi Menurut Para Ahli

Teoritikus komunikasi menciptakan model-model komunikasi yang merupakan reperesentasi sederhana dari hubungan-hubungan kompleks diantara elemen-elemen dalam proses komunikasi, yang mempermudah kita untuk memahami proses yang rumit.

Berikut ini adalah model-model komunikasi menurut para ahli:

# KUMUNIKASI SEBAGAI AKSI: MODEL LINIER


Model Linier ini merupakan deskripsi dari Claude Shannon (seorang ilmuwan Bell Laboratories dan profesor di Massachusetts Institute of Technology) dan Warren Weaver (seorang konsultan pada sebuah proyek di Sloan Foundation). Mereka berdua pandangan satu arah mengenai komunikasi yang berasumsi bahwa pesan dikirimkan oleh suatu sumber melalui penerima melalui saluran. Sumber dari tersebut bisa berupa asal ataupun pengirim pesan. Sedangkan pesan yang dikirim  dapat berupa kata-kata, suara, tindakan, atau gerak-gerik dalam sebuah interaksi. Komunikasi model linier ini juga melibatkan gangguan (noise) yang merupakan hal yang tidak dimaksudkan oleh sumber informasi. Ada 4 jenis gangguan pada model komunikasi liner ini, yaitu: gangguan semantik, gangguan fisik (eksternal), gangguan psikologis, dan gangguan fisiologis.


# KOMUNIKASI SEBAGAI INTERAKSI: MODEL INTERAKSIONAL


Model komunikasi interaksional ini dikemukakan oleh Wilbur Schramm. Bila dalam model komunikasi linier, seseorang hanyalah berperan sebagai pengirim atau penerima, maka pada model komunikasi interaksional ini juga mengamati hubungan antara seorang pengirim dan penerima. Model komunikasi ini menekankan proses komunikasi dua arah diantara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Pandangan interaksional mengilustrasikan bahwa seseorang dapat menjadi baik pengirim amupun penerima dalam sebuah interaksi, tetapi tidak dapat menjadi keduanya sekaligus.


# KOMUNIKASI SEBAGAI TRANSAKSI: MODEL TRANSAKSIONAL
Model komunikasi transaksional ini dikemukakan oleh Barnlund. Dia menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus menerus dalam sebuah episode komunikasi. Model komunikasi transaksional berarti bahwa proses komunikasi tersebut kooperatif, baik pengirim maupun penerima sama-sama bertanggungjawabterhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
(indahf/Carapedia)


Pencarian Terbaru (100)
Model model komunikasi. Model komunikasi. Model komunikasi linear.
 Model komunikasi politik. Model komunikasi interaksional. Komunikasi transaksional.
Model komunikasi transaksional.
Model komunikasi linier. Model proses komunikasi. Pengertian model komunikasi.
Macam macam model komunikasi. Contoh model komunikasi.
Model komunikasi wilbur schramm. Model komunikasi menurut para ahli.
Proses komunikasi menurut para ahli. Model model komunikasi kesehatan.
 Contoh komunikasi linier. Pengertian sekolah menurut para ahli. Komunikasi linier.
Model model komunikasi menurut para ahli. Contoh komunikasi transaksional.
Model komunikasi bisnis. Model komunikasi schramm. Makalah model model komunikasi.
Model interaksional. Contoh model komunikasi linier. Model model komunikasi bisnis.
 Model komunikasi kesehatan.
Gambar model komunikasi. Pengertian komunikasi dua arah.
 Contoh komunikasi linear. Makalah model komunikasi.
 Komunikasi linier adalah. Diagram model komunikasi linier.
Contoh komunikasi dua arah.
Komunikasi interaksional. Proses komunikasi menurut aristoteles.
Definisi sekolah menurut para ahli. Model transaksional.
Contoh model komunikasi linear. Contoh model komunikasi transaksional.
Definisi komunikasi transaksional.
Macam model komunikasi. Komunikasi linear. Elemen elemen komunikasi menurut
aristoteles. Pengertian model model komunikasi. Jenis komunikasi menurut
 para ahli. Komunikasi dua arah menurut para ahli. Model model komunikasi
 pendidikan.
Jenis jenis komunikasi menurut para ahli. Model komunikasi pendidikan.
 Definisi komunikasi dua arah. Contoh model model komunikasi. 10 model
 proses komunikasi. Komunikasi menurut aristoteles. Model model komunikasi politik.
Gambar model komunikasi interaksional. Definisi transaksional. Model
 komunikasi dua arah. 10 model komunikasi. Elemen komunikasi.
Pengertian transaksional. Definisi komunikasi linier.
Model komunikasi dan contohnya. Definisi model komunikasi. Pengertian
komunikasi dan contohnya. Model komunikasi administrasi. Pengertian komunikasi transaksional. Komunikasi satu arah dan dua arah. Model model proses
komunikasi.
Jenis jenis model komunikasi. Model komunikasi keperawatan. Contoh model
transaksional. Macam macam komunikasi menurut para ahli. Komunikasi sebagai transaksional. Contoh model komunikasi schramm. Pengertian komunikasi linier.
Model model komunikasi interaksional. Model komunikasi menurut aristoteles.
 Gambar model komunikasi linear. Pengertian model komunikasi linier.
Komunikasi politik model linier. Gangguan semantik dalam komunikasi.
Pengertian komunikasi satu arah.
Pengertian komunikasi 2 arah. Gangguan fisik dalam komunikasi.
Contoh diagram model komunikasi linear. Model model komunikasi
 beserta contohnya. Pengertian sekolah menurut ahli. Komunikasi model
 linier. Model komunikasi aristoteles.
Model model komunikasi contohnya. Proses komunikasi dari berbagai model.
Komunikasi sekolah. Model komunikasi interaksi. Definisi komunikasi linear.
Gambar model komunikasi menurut para ahli. Model komunikasi menurut
 wilbur schramm.
Sekolah menurut para ahli. Contoh komunikasi satu arah.

KONSEP KOMUNIKASI


Definisi & Konsep Komunikasi


Menurut sarjana Guffey dan Almonte (2010) ;
komunikasi adalah pemindahan maklumat dan makna daripada penghantar
kepada penerima.
5 langkah komunikasi ;
  1. Pengirim membentuk idea;

  2. Pengirim mengekodkan idea tersebut dalam satu mesej;

  3. Mesej akan melalui saluran komunikasi;

  4. Penerima mendekodkan mesej tersebut ; dan

  5. Maklum balas dihantar kepada pengirim.
Langkah seperti gambar di bawah :



Tiga jenis:



a.)model komunikasi linear

Bising atau gangguan merupakan penyebab salah faham mesej antara
pengirim dan penerima.



b.)model komunikasi interaksional

Pengirim dan penerima akan mengambil giliran menghantar mesej.
Pengirim tidak boleh menjadi penerima sekaligus.




c.)model komunikasi transaksional

Kedua dua pengirim dan penerima boleh menghantar mesej, menerima mesej
atau membuat kedua-duanya serentak.

TOKOH KEPIMPINAN.....


Tokoh kepimpinan yang kumpulan kami pilih untuk dikongsikan bersama teman-teman sekalian....
Mari kita lihat dengan lebih lanjut mengenai tokoh nie...
Beliau ialah Y.M. Tan Sri DatoUngku Dr. Zeti Akhtar binti Ungku Abdul Aziz











Wanita Malaysia terus menyinar


SUMBANGAN kaum wanita dalam memajukan negara merupakan satu perkara yang tidak dapat disangkal lagi.
Bukan sahaja selepas negara mengecapi kemerdekaan, malah kaum wanita turut berhempas-pulas dan melakukan pelbagai pengorbanan untuk memastikan negara ini bebas daripada penjajah.
Sebagai usaha untuk tidak meminggirkan kaum yang sering dilihat lemah itu, kerajaan bertindak menyediakan pelbagai peluang dan ruang untuk wanita tampil sebagai pemimpin, individu nombor satu dan pelakar sejarah.
Oleh itu tidak hairanlah apabila setiap wanita dapat menonjolkan diri mereka dalam pelbagai bidang dan terus mencatatkan sejarah buat negara sehingga hari ini.
Lebih membanggakan, usaha gigih dan pengorbanan kaum hawa yang terikat dengan tugas hakiki turut dapat menaikkan nama Malaysia di mata dunia.
Bukitnya jelas, dalam setiap bidang, kaum hawa kini dapat menyaingi lelaki, mereka mampu memainkan pelbagai peranan mencabar dan dinamik untuk memastikan wanita dapat membantu lelaki memajukan negara.
Bermula dengan pemimpin berdedikasi seperti Tan Sri Cempaka Kontik Kamariah, beliau kemudian menjadi model kepada generasi seterusnya untuk bangun menjadi sebahagian daripada individu penting dalam kerajaan.
Semangat yang ditunjukkan oleh pemimpin wanita lain seperti Allahyarham Tun Fatimah Hashim sebagai Menteri Kabinet pertama antara pencetus semangat kepada kaum hawa untuk terus berusaha.
Bermula dengan sistem pendidikan yang tidak mendiskriminasi kaum wanita sejak sebelum merdeka, mereka kemudian diperkuatkan oleh dasar-dasar progresif ke arah memajukan wanita yang di sediakan oleh kerajaan.
Oleh itu tidak hairanlah apabila generasi wanita seterusnya dapat mengusai pelbagai bidang seperti sukan, politik, hiburan dan pendidikan serta memimpin pelbagai pertubuhan bukan kerajaan (NGO).
Kecenderungan wanita untuk terus bersaing semakin terserlah bermula sekitar awal 1980-an sehingga hari ini setelah mereka dapat mengisi slot kejayaan dalam pelbagai bidang.
Tan Sri Siti Norma Yaakob, berjaya meletakkan dirinya sebagai hakim wanita pertama sebelum disusuli dengan kejayaan Tan Sri Zeti Akhtar Ungku Abdul Aziz dilantik sebagai Gabenor Bank Negara wanita pertama.
Dalam bidang sukan, kejutan demi kejutan telah ditunjukkan oleh kaum wanita, sebagai contoh Datuk Nicol Ann David membuktikan kehebatan wanita Malaysia untuk menguasai sukan skuasy dunia.
Bukan setakat pernah menempah nama sebagai juara dunia, tetapi beliau berjaya mempertahankan kejuaraan sejak beberapa tahun sekali gus menjadikan Malaysia sangat dihormati di dalam sukan skuasy.
Semangat kental itu kemudian ditunjukkan pula oleh anak kelahiran Sarawak, Pandelela Rinong Pamg yang berjaya muncul sebagai atlet wanita pertama Malaysia menyumbang pingat Sukan Olimpik.
Pingat gangsa itu diperolehi melalui acara terjun pada temasya Olimpik London 2012.


Artikel penuh: -utusan on9-
KEPIMPINAN PEREMPUAN....

Dalam pandangan tradisional, perempuan diidentikkan dengan sosok yang lemah, halus dan emosional. Sementara laki-laki digambarkan sebagai sosok yang gagah, berani dan rasional. Pandangan ini telah memposisikan perempuan sebagai makhluk yang seolah-olah harus dilindungi dan senantiasa bergantung pada kaum laki-laki. 
 
Akibatnya, jarang sekali perempuan untuk bisa tampil menjadi pemimpin, karena mereka tersisihkan oleh dominasi laki-laki dengan male chauvinistic-nya. Dalam konteks pendidikan, Goldring dan Chen (1994) mengatakan bahwa para perempuan di Inggris Raya dan di manapun kebanyakan perempuan hanya berperan dalam profesi mengajar, namun relatif sedikit dan jarang ada yang memiliki posisi-posisi penting pemegang otoritas dalam sejumlah sekolah menengah perguruan tinggi dan adminsitrasi lokal pendidikan.
Sejalan dengan gerakan emansipasi dan gerakan kesetaraan gender yang intinya berusaha menuntut adanya persamaan hak perempuan dalam berbagai bidang kehidupan, maka setahap demi setahap telah terjadi pergeseran dalam mempersepsi tentang sosok perempuan. Mereka tidak dipandang lagi sebagai sosok lemah yang selalu berada pada garis belakang, namun mereka bisa tampil di garis depan sebagai pemimpin yang sukses dalam berbagai sektor kehidupan, yang selama ini justru dikuasai oleh kaum laki-laki.


Anda mungkin pernah menyaksikan acara Fear Factor, sebuah acara reality show di televisi (pernah ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia) yang menyuguhkan tantangan yang sangat ekstrem kepada para pesertanya untuk berkompetisi memperebutkan sejumlah uang, Para peserta kadang-kadang terdiri dari gabungan laki-laki dan perempuan. Mereka berkompetisi melalui beberapa tantangan ekstrem untuk menguji ketahanan fisik dan psikisnya, seperti makan kecoa, berkubang dengan kotoran dan bangkai, dan berbagai jenis tantangan ekstrem lainnya (tentunya penyelenggara sudah memperhitungkan secara cermat standar keamanannya). Dari beberapa episode tayangan, ternyata tidak sedikit yang menjadi pemenangnya justru dari kalangan perempuan. Artinya, mithos yang selama ini perempuan dianggap sebagai makhluk lemah, dengan menyaksikan tayangan acara televisi tersebut kita bisa melihat bahwa sebenarnya kaum perempuan pun bisa menunjukkan dirinya sebagai makhluk yang luar biasa kuat dan berani, dan tidak kalah dari kaum laki-laki. Secara esensial dalam manajemen dan kepemimpinan pun pada dasarnya tidak akan jauh berbeda dengan kaum laki-laki. Kita mencatat beberapa tokoh perempuan yang berhasil menjadi pemimpin, Margareth Tatcher di Inggris yang dijuluki sebagai “Si Wanita Besi”, Indira Gandhi di India, Cory Aquino di Philipina, Megawati di Indonesia dan tokoh-tokoh perempuan lainnya.


Dalam konteks pendidikan, fenomena kepemimpinan perempuan memang telah menjadi daya tarik tersendiri untuk diteliti lebih jauh. Studi yang dilakukan Coleman (2000) menunjukkan kepala-kepala sekolah dan para manajer senior perempuan lainnya di Inggris dan Wales mengindikasikan mereka cenderung berperilaku model kepemimpinan transformatif dan partisipatif. Studi lainnya tentang kepala-kepala guru dan dan kepala-kepala sekolah perempuan di Amerika Serikat, Inggris Raya, Australia, Selandia Baru dan Kanada menunjukkan bahwa para manajer perempuan tampil bekerja secara kooperatif dan memberdayakan koleganya serta memfungsikanteam work secara efektif (Blackmore, 1989; Hall, 1996; Jirasinghe dan Lyons, 1996). Hasil lain dari studi yang dilakukan Jirasinghe dan Lyons, (1996) mendeskripsikan tentang kepribadian pemimpin perempuan sebagai sosok yang lebih supel, demokratis, perhatian, artistik, bersikap baik, cermat dan teliti, berperasaan dan berhati-hati. Selain itu, mereka cenderung menjadi sosok pekerja tim, lengkap dan sempurna. Mereka juga mengidentifikasi diri dan mempersepsi dirinya sebagai sosok yang lebih rasional, relaks, keras hati, aktif dan kompetitif.


Dalam hal-hal tertentu terdapat perbedaan penting antara laki-laki dan perempuan dalam manajemen dan kepemimpinan, sebagaimana disampaikan oleh Shakeshaft (1989) berdasarkan hasil peninjauan ulang penelitian di Amerika Serikat, bahwa:
§  Perempuan cenderung memiliki lebih banyak melakukan kontak dengan atasan dan bawahan, guru dan murid.
§  Perempuan menghabiskan banyak waktu dengan para anggota komunitas dan dengan koleganya, walaupun mereka bukanlah perempuan.
§  Mereka lebih informal.
§  Mereka peduli terhadap perbedaan-perbedaan individual murid.
§  Mereka lebih memandang posisinya sebagai seorang pemimpin pendidikan daripada seorang manajer, dan melihat kerja sebagai suatu pelayanan terhadap komunitas
§  Terdapat suatu sikap kurang menerima terhadap para pemimpin perempuan dari pada laki-laki. Oleh karenanya, para pemimpin perempuan hidup dalam dunia yang terpendam dan gelisah.
§  Mereka bisa mendapatkan kepuasan yang banyak dari instruksi supervisi dan sementara laki dari adminsitrasi.
§  Dalam komunikasi, mereka dapat tampil lebih sopan dan tentatif daripada laki-laki, yang cenderung sederhana dalam memberikan statemen. Bahasa tubuh juga berbeda, yang menunjukkan bahwa perempuan lebih rendah daripada laki-laki.
§  Perempuan cenderung lebih menggunakan model manajemen partisipatoris, dan menggunakan strategi-strategi kolaboratif dalam menyelesaikan konflik.
Kendati demikian, sangat disayangkan dari berbagai penelitian tentang kesuksesan Kepemimpinan Perempuandalam organisasi, khususnya organisasi pendidikan, tampaknya jarang sekali yang mengungkap tentang korelasi kesuksesan perempuan dalam memimpin organisasi dengan kehidupan keluarganya. Apakah mereka dapat sukses juga dalam memerankan dirinya sebagai seorang ibu atau seorang istri? Apakah para suami merasa bahagia dan tidak merasa kecil hati dengan kesuksesan istrinya? Apakah putera-puterinya tidak menjadi terlantar? Mungkin diantara pembaca ada yang tertarik untuk menelitinya lebih lanjut.




Isu dan cabaran kerja berpasukan


Kerja berpasukan tidak secara automatik meningkatkan produktiviti atau prestasi kerja. Jadi, apakah yang menjadi isu dan cabaran bagi membentuk kerja berpasukan yang berkesan?

Pakar pengurusan, Peter F. Drucker pernah menyifatkan trend berpasukan ini semakin menurun kerana kerja secara pasukan menjurus kepada kekecewaan. Maksudnya ialah kerja berpasukan ada kalanya tidak perlu kerana bagi sesetengah keadaan, keputusan yang diambil oleh seorang lebih baik dan berkesan.

Pandangan seperti ini boleh mempengaruhi ramai orang kerana kesannya ke atas keberkesanan kerja berpasukan. Bagaimanapun banyak kajian yang mengaitkan kerja berpasukan menjadikan prestasi kerja lebih baik sekali gus menolak anggapan Drucker sebelum itu.

Membentuk sebuah pasukan kerja yang benar-benar mantap adalah cabaran paling besar bagi kewujudannya. Terdapat sembilan cabaran besar yang menjadi halangan kepada setiap anggota organisasi untuk merealisasikan kejayaan mereka.


Cabaran utama dalam kerja berpasukan ialah memberi kefahaman kepada anggota organisasi. Ini kerana matlamat yang difahami sahajalah yang mampu menggerakkan seluruh fikiran dan tenaga pasukan bagi menjayakannya. Ia juga menyemai komitmen yang bersepadu dan sanggup berkorban.

Individu yang cekap atau mempunyai tahap kompetensi yang relevan dengan tugas dapat menyumbang kepada kerja berpasukan yang lebih cemerlang.

Mewujudkan kepercayaan yang dikongsi bersama adalah umpama berhadapan dengan duri-duri di atas jalan. Kesusahan, kesakitan dan turun naik semangat kerja diukur dengan tahap integriti, watak dan bentuk komunikasi di antara satu sama lain. Komunikasi yang berkesan boleh memberi panduan kepada anggota organisasi bagi mengurangkan salah faham, merangsang kejelekitan dan cepat bertindak balas apabila berhadapan dengan sebarang masalah.


Kepimpinan berkesan amat diperlukan oleh organisasi khususnya ketika menghadapi situasi sukar. Pemimpin mengembalikan seluruh operasi organisasi pada landasan yang betul, memberi harapan kepada ahli, meningkatkan keyakinan diri setiap orang dan meniup semangat merealisasikan potensi diri. Kepimpinan berkesan bukan hanya menunjukkan arah atau mengawal sebaliknya berperanan sebagai fasilitator atau pembimbing.

Cabaran terakhir kerja berpasukan ialah mewujudkan suasana kondusif yang membantu perkembangan organisasi. Ia termasuk menyediakan latihan, insentif, penghargaan dan sumber-sumber yang merangsang pencapaian prestasi kerja.



KERJA BERPASUKAN...

Salam teman-teman sekalian...
Kerja Berpasukan sangat penting dalam kehidupan kita dan setiap kerja yang dilakukan akan menjadi lebih lancar dan cepat dengan adanya kerjasama dan tolenrasi dalam pasukan kita kn...
Disini kita boleh lihat beberapa contoh gambar yang mengambarkan semangat dan kerjasama dalam sesuatu pasukan...
JOM sama-sama kita lihat ye.....








so macam mana pendapat teman-teman sekalian...
jika kita tidak ada kerjasama dengan ahli pasukan kita untuk melakukan kerja-kerja nie semua boleh ke kita nak selesaikan sendiri kn...

Graduan perlu berfikiran kritis


KUANTAN 18 Okt. - Para graduan diingatkan supaya berfikir secara kritikal dalam menilai dan membuat sebarang keputusan terhadap sesuatu perkara yang dilakukan oleh mereka.
Menteri Besar, Datuk Seri Adnan Yaakob berkata, keperluan itu penting memandangkan arus globalisasi yang menuntut graduan lebih berkualiti dan sentiasa menambah ilmu pengetahuan mereka.
Menurut beliau, memiliki segenggam ijazah atau diploma tidak cukup menyakinkan para majikan dan kemahiran lain diperlukan supaya mereka dapat berdaya saing dalam dunia pekerjaan.
"Graduan diingatkan bahawa penerimaan diploma atau ijazah bukan menandakan mereka tamat pengajian.
"Ilmu pengetahuan mesti sentiasa dicari dan tingkatkan kemahiran selari dengan perkembangan semasa," katanya.
Beliau berkata demikian ketika berucap pada majlis Konvokesyen Kolej Antarabangsa IKIP di Dewan Jubli Intan Perak Sultan Haji Ahmad Shah di sini baru-baru ini.
Seramai 667 graduan menerima ijazah sarjana, ijazah sarjana muda dan diploma masing-masing pada majlis tersebut.
Adnan yang juga Pengerusi Yayasan Pahang berkata, keperluan itu secara tidak langsung dapat memberi nilai tambah kepada diri sendiri dan kelebihan dalam menempuhi alam pekerjaan.
Dalam pada itu, beliau mengingatkan golongan tersebut tidak terpengaruh dengan maklumat yang disebarkan dalam Internet kerana kadangkala ia menunjukkan fakta tidak benar.
Katanya, pelbagai maklumat disalurkan dalam dunia siber dan seharusnya graduan perlu menilai secara mendalam dan berfikiran kritikal dalam membuat keputusan.
"Kalau boleh sentiasa semak dan cari fakta sebenar kerana kadangkala terdapat maklumat tersebut berbentuk fitnah dan ia tidak baik kepada kita dan masyarakat sekeliling," jelasnya.
Justeru, beliau berharap, golongan terbabit tidak terpengaruh dengan dakyah tersebut dan menjadi seorang graduan intelektual bagi menjana kesejahteraan masyarakat.

Artikel Penuh:
 ~utusan on9~ 
 
© Utusan Melayu (M) Bhd
 


contoh penyelesaian masalah

PENYELESAIAN MASALAH

si kancil BIJAK...


 

Apa yang kita dapat pelajari daripada video tersebut ialah dari segi positif nya kita dapat lihat bagaimana kancil itu berfikir untuk menyeberangi sungai yang dalam...ini menunjukkn bagaimana kancil itu berfikir untuk menyelesaikan masalahnya...

inilah yang sepatutnya kita amalkan apabila menghadapi sesuatu masalah...